Home

4 Jenis Gangguan Pendengaran yang Umum Dialami

Gangguan pendengaran adalah salah satu jenis gangguan kesehatan yang terjadi pada organ alat pendengaran atau telinga. Biasanya, gangguan pada pendengaran terjadi karena adanya kerusakan salah satu atau beberapa bagian telinga luar, tengah, atau dalam. Untuk dapat mengetahui berbagai masalah mengenai gangguan pada pendengaran, cobalah untuk mempelajari lebih dalam mengenai anatomi telinga dan cara kerja pendengaran.
4 Jenis Gangguan Pendengaran yang Umum Dialami
4 Jenis Gangguan Pendengaran yang Umum Dialami

Diagnosis adanya gangguan pada pendengaran hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT). Biasanya, akan dilakukan beberapa pengujian untuk menentukan tipe dan tingkat kerusakan pada indera pendengaran. Dalam melakukan pemeriksaan, alat yang biasa digunakan untuk mengetes pendengaran adalah audiogram. Meski kita dapat berkonsultasi langsung dengan dokter, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu berbagai jenis gangguan pada pendengaran yang ada di sekitar kita sebelum melakukan pengecekan ke dokter THT.

4 Jenis Gangguan Pendengaran yang Umum Dialami

1. Gangguan pada Pendengaran Konduktif

Masalah pendengaran ini terjadi akibat dari adanya getaran suara di udara yang tidak sampai ke telinga bagian dalam seperti seharusnya. Biasanya hal ini terjadi karena ada sesuatu yang menghalangi saluran telinga, misalnya zat lilin, cairan, atau penumpukan kalsium pada tulang telinga. Penderita gangguan dengar tipe ini masih bisa mendengarkan suara, namun sangat lemah, teredam, atau terdistorsi. Jadi masalah pendengaran ini tidak menyebabkan tuli total.

2. Gangguan pada Pendengaran Saraf

Gangguan pendengaran saraf merupakan salah satu jenis gangguan pada pendengaran yang biasanya tidak kita sadari. Gangguan saraf pendengaran muncul sebagai akibat saraf pendengaran dari liang telinga yang menuju otak gagal membawa informasi suara ke otak. Kerusakan pada saraf ini menyebabkan suara yang sampai pada telinga bagian dalam tidak nyaring dan tidak jelas.

3. Gangguan pada Pendengaran Sensorineural

Salah satu gangguan pendengaran yang cukup berbahaya ialah gangguan pada pendengaran sensorineural. Hal ini terjadi disebabkan karena sel saraf (sel rambut) di dalam koklea hilang atau rusak. Akibatnya suara tidak dapat didengarkan dengan jelas dan menyebabkan ketulian.

4. Gangguan pada Pendengaran Campuran

Jika mengalami gangguan jenis ini, sebaiknya segera lakukan metode pengobatan yang tepat. Faktor penyebab gangguan pada indera pendengaran ini disebabkan beberapa hal sekaligus. Biasanya merupakan kombinasi dari masalah pendengaran konduktif dan masalah saraf.

Berbagai jenis gangguan pada pendengaran yang muncul tersebut tentu saja tidak muncul secara tiba-tiba. Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami masalah pada sistem pendengaran. Memang ada sebagian orang yang dilahirkan dalam keadaan tuli. Namun ada juga orang yang dilahirkan dengan pendengaran normal, namun ketika dewasa mengalami masalah dengan pendengarannya. Penyebab gangguan pendengaran ketika seseorang dewasa biasanya disebabkan karena penyakit telinga dan cedera telinga.

Penyakit telinga merupakan infeksi pada telinga yang seringkali menjadi penyebab umum terjadinya masalah pendengaran. Infeksi ini menimbulkan cairan atau lendir yang menumpuk di liang telinga sehingga gendang telinga menjadi kurang fleksibel. Pada keadaan ini pendengaran akan berkurang, bahkan kehilangan kemampuan untuk mendengar selamanya jika luka tidak dirawat dengan benar.

Penyakit lainnya yang bisa mengurangi kemampuan pendengaran adalah otosklerosis, yaitu penyakit keturunan yang mengembangkan pertumbuhan tulang seperti spons. Otosklerosis bisa muncul di telinga bagian tengah, dan dalam, atau keduanya. Jika terjadi di telinga bagian dalam akan mengakibatkan masalah pendengaran sensorineural.

Meningitis termasuk salah satu penyakit yang menyebabkan gangguan dengar. Penyakit ini terjadi karena adanya peradangan pada membran (selaput) yang mengelilingi otak dan tulang belakang. Sebenarnya meningitis tidak menyebabkan ketulian, tapi karena letak otak berdekatan dengan telinga, maka peradangan meninges bisa menyebabkan peradangan pada telinga juga.

Sementara itu, cedera telinga atau ketulian bisa disebabkan karena adanya cedera pada gendang telinga. Gendang telinga merupakan selaput tipis yang memisahkan saluran tengah dan telinga bagian tengah. Apabila gendang telinga berlubang, maka cairan yang ada pada telinga dapat terkuras. Akibatnya pendengaran dapat hilang selama beberapa waktu.

Namun gendang telinga bisa sembuh dengan sendirinya meskipun memakan waktu beberapa minggu atau bulan tergantung kesehatan penderita. Hal yang terpenting ialah menjaga telinga agar tidak kemasukan air. Cedera gendang telinga ini umumnya diakibatkan dari cotton buds, ledakan, atau kecelakaan kendaraan serta olahraga.
Tersumbatnya saluran telinga akibat zat lilin (serumen) menumpuk, dapat menyebabkan luka atau infeksi. Memang tidak dianjurkan untuk membersihkan serumen terlalu sering, tapi jika menumpuk berlebihan juga berakibat tidak baik bagi kesehatan. Namun, harus hati-hati saat membersihkannya, terutama jika menggunakan cotton buds, karena bisa mengakibatkan gendang telinga terluka.

Kerusakan saraf pendengaran juga dapat mengakibatkan ketulian. Hal ini bisa terjadi karena kecelakaan atau perkelahian. Saraf yang rusak tidak dapat mengirimkan sinyal-sinyal listrik dari suara di udara untuk diteruskan ke telinga dan ke otak.

Penyebab lain masalah pendengaran adalah suara keras dalam jangka panjang. Terlalu sering mendengarkan suara bising dalam waktu lama akan menyebabkan telinga menjadi tidak sensitif mendengarkan suara-suara di sekitar. Beberapa bidang pekerjaan, seperti petugas pemadam kebakaran, operator alat berat, dan pegawai pabrik memang rawan mengalami gangguan pendengaran.