Home

Manfaat Asam Folat untuk Perkembangan Otak Anak

Asam folat berperan terhadap proses sintesis DNA, RNA, dan protein. Kekurangan asam folat bisa menimbulkan terjadinya anemia megaloblastik. Jika kadar asam folat terhadap era sebelum akan dan selama kehamilan tercukupi, risiko gejala spina bifida terhadap bayi bisa dikurangi. Asam folat menghambat terjadinya cacat bawaan terhadap bayi yang disebabkan oleh kelainan perkembangan susunan saraf. FDA (Food plus Drug Administration) merekomendasikan untuk memfortifikasi asam folat terhadap makanan yang banyak dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat, sebagai upaya untuk menurunkan prevalensi defisiensi folat.
Manfaat Asam Folat untuk Perkembangan Otak Anak
Manfaat Asam Folat untuk Perkembangan Otak Anak

Dalam proses perkembangan otak,  nutrisi yang memadai sangatlah diperlukan si Kecil. Memenuhi asupan nutrisinya sangatlah penting, terutama selama era kehamilan dan perkembangan bayi, yang merupakan periode pembentukan otaknya. Nutrisi terhitung benar-benar mutlak untuk basic perkembangan kognitif, motorik, dan keterampilan sosio-emosional terhadap era kanak-kanak dan dewasa kelak. Pada periode dini perkembangan si Kecil, mesti jadi fokus pencegahan defisiensi nutrisi, yang memiliki kegunaan jangka panjang dan luas bagi individu dan masyarakat. Selain nutrisi, perkembangan otak yang optimal terhitung dipengaruhi oleh pengalaman dan reaksi berasal dari lingkungan.

Asam folat merupakan salah satu vitamin yang terhitung dalam kelompok vitamin B, dan merupakan unsur mutlak dalam sintesis DNA (deoxyribo nucleic acid). Asam folat berperan sebagai nutrisi perkembangan dan  perkembangan otak si Kecil yang dimulai sejak awal era kehamilan.

Sekitar 22 hari sesudah konsepsi, lempeng saraf akan membentuk tabung neural yang sesudah itu berubah jadi otak dan saraf tulang belakang si Kecil. Dengan nutrisi yang cukup, di antaranya asam folat, tembaga, dan vitamin A, benar-benar mutlak terhadap era ini. Tujuh minggu sesudah konsepsi, sel saraf, akson, dendrit, dan sinaps terasa terbentuk.Kekurangan asam folat bisa mengakibatkan tidak sempurnanya pembentukan tabung saraf si Kecil, supaya mengakibatkan kelainan seperti anensefali  dan spina bifida.

Mengonsumsi asam folat sebelum akan dan selama era kehamilan bisa menghambat terjadinya kelainan terhadap otak dan saraf tulang belakang si Kecil. Selain itu, asam folat terhitung berperan terhadap pembentukan sel darah merah. Dilaporkan, 3%-75%  anemia megaloblastik berjalan terhadap wanita yang tidak terima asupan asam folat. Di Afrika Selatan,sebanyak 90% wanita melahirkan dan wanita menyusui menderita defisiensi asam folat.

Bila asupan asam folat tidak tercukupi, kelainan terhadap susunan saraf bisa berjalan terhadap 3-4 minggu usia kehamilan. CDC merekomendasikan untuk konsumsi asam folat paling tidak satu bulan sebelum akan hamil, dan setiap hari selama era kehamilan. Rekomendasi asam folat untuk wanita dengan usia produktif adalah sebanyak 400mcg setiap harinya. Wanita hamil sampai usia kadar tiga bulan terhitung dianjurkan untuk konsumsi 400mcg asam folat. Sedangkan, panduan untuk wanita dengan usia kehamilan 4-9 bulan adalah 600mcg, dan 500mcg di sementara menyusui.

Tanpa asam folat yang cukup, tabung saraf janin bisa tidak menutup secara benar dan akan mengakibatkan kelainan tabung saraf, yakni spina bifida (tidak sempurnanya perkembangan saraf tulang belakang) dan anensefali (tidak sempurnanya anggota berasal dari otak). Biasanya, bayi dengan anensefali tidak bisa bertahan hidup lama, dan kelainan spina bifida akan berjalan secara permanen. Dengan konsumsi asam folat, risiko terjadinya kelainan ini menyusut sampai 70%

Bila Ibu konsumsi asam folat sebelum akan dan selama hamil, Ibu terhitung bisa menghambat perkembangan rahim yang buruk, keguguran, kelahiran prematur, celah terhadap bibir dan langit-langit mulut si Kecil, dan bayi dengan berat lahir rendah. Asam folat terhitung dianjurkan untuk kurangi  risiko komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia, penyakit jantung, stroke, lebih dari satu model kanker, dan penyakit Alzheimer.

Tubuh manusia tidak bisa menyintesis susunan folat, supaya kita perlu asupan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Asam folat bisa kita dapatkan antara lain berasal dari susu dan sereal yang difortifikasi, atau sumber makanan yang kaya akan folat, seperti ragi, hati, ginjal, sayur-sayuran berwarna hijau, kembang kol, dan brokoli.

Jika Ibu tengah memiliki rencana kehamilan, diperlukan  rencana gizi bahkan sampai sebelum akan konsepsi, supaya zat gizi Ibu tercukupi. Konsumsi asam folat dianjurkan paling tidak satu bulan sebelum akan hamil, sesudah itu dilanjutkan selama era kehamilan dan menyusui. Konsultasikan dengan dokter supaya kesehatan Ibu dan si Kecil selamanya optimal.