Pada sebagian wanita menggunakan KB jenis Spiral/IUD ini
memang disengaja, entah itu untuk menunda kehamilan pertama atau untuk menunda
program hamil berikutnya.
Apa Bisa Cepat Hamil Setelah Kb Spiral/Iud? Inilah Penjelasannya |
Lalu, apakah menggunakan KB IUD dalam waktu yang sangat lama
berdampak pada rahim dan berpengaruh pada kesuburan?
Sebelum saya menjawab semua pertanyaan yang ada dalam benak
Anda, ada baiknya baca dan pahami dulu penjelasan yang berkaitan dengan
pengetahuan tentang KB spiral/IUD
IUD (Intra Uterine Device) adalah suatu alat kontrasepsi
yang dimaksukkan ke dalam rahim atau salah satu bentuk alat kontrasepsi yang
reversible (dapat dikembalikan fungsinya) dan bertahan dalam jangka waktu
panjang.
Pada dasarnya ada 2 jenis yaitu yang tembaga dan yang
mengandung hormone. Tapi pertanyaanya adalah, jenis mana yang Anda gunakan saat
ini?
Jenis-Jenis IUD
1. IUD Tembaga (cu, copper)
bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polietiline). Ada yang dililit tembaga (Cu), ada pula yang tidak, tetapi adapula yang dililit dengan tembaga bercampur perak (Ag) atau dikenal sebagai copper
a.) IUD Generasi pertama :
Berbentuk spiral atau huruf S ganda terbuat dari plastik
(polyethiline).
b.) IUD Generasi kedua :
– Cu T 200 B = Berbentuk huruf T yang batangnya dililit
tembaga (Cu) dengan kandungan tembaga.
– Cu 7 = Berbentuk angka 7, yang batangnya dililit tembaga.
– Ml Cu 250 = Berbentuk 2/3 lingkaran ellip yang bergerigi
yang batangnya dililit tembaga.
c.) IUD Genersi ketiga :
– Cu T 350 A = Berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga yang
lebih banyak dan perak.
– Ml Cu 375 = Batangnya dililit tembaga berlapis perak.
– Nova T = Batang dan
lengannya dililit tembaga.
(sumber: http://www.bkkbn-jatim.go.id)
2. IUD Hormonal
IUD hormonal ini biasanya disertai adanya hormon yang terdapat dalam alat. Hormon yang biasa digunakan adalah hormon jenis progestin yakni levonorgestrel. jika dibandingkan dengan IUD tembaga, IUD hormonal tidak terlalu efektif mencegah kehamilan. Waktu penggunaannnya juga cukup pendek yakni hanya 3 hingga 10 tahun.
Apakah Menggunakan IUD Ini Ada Efek Sampingnya?
kedua jenis tersebut memiliki potensi efek samping yang
berbeda-beda diantaranya yaitu:
IUD jenis tembaga biasanya memiliki kemungkinan efek samping terhadap siklus menstruasi
- Perdarahan pada saat menstruasi yang cukup banyak pada bulan-bulan pertama pemasangan
- Bisa juga terjadi perdarahan yang sedikit-sedikit diantara siklus menstruasi (atau yang sering disebut sebagai spotting)
- Jarak antara siklus menstruasinya bisa menjadi tidak teratur
- Nyeri perut
Untuk IUD yang mengandung hormone, memiliki potensi efek samping yang hampir sama dengan yang jenis tembaga namun lebih ringan, seperti :
- Siklus menjadi tidak teratur, bahkan menjadi jarang menstruasi
- Di antara siklus menstruasi bisa terjadi spotting
Oleh karena itu ada baiknya jika Anda memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab dari berkurangnya volume dan frekuensi menstruasi kondisi yang sudah disebutkan diatas.
Sampai disini mengerti ya…? kalau begitu lanjutkan membaca…
IUD memang sangat efektif digunakan untuk menunda kehamilan yaitu antara 92-94% dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil.
Tapi perlu Anda ketahui, pemakaian alat kontrasepsi IUD ini
tidak bisa digunakan oleh setiap orang, dibawah ini adalah ciri orang yang
tidak dianjurkan memakainya.
Hal Yang Harus Dihindari Pada Penggunaan IUd
- Jika Anda belum pernah melahirkan, disarankan jangan memasang alat kontrasepsi jenis spiral/IUD ini
- Jika Anda memliki Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
- Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
- Memiliki Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
- Diketahui menderita TBC pelvik
- Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik.
- Memiliki penyakit Kanker alat genital.
Lalu, Apakah Bisa Cepat Hamil Setelah Lepas Kb Spiral/Iud?
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa IUD adalah
salah satu bentuk kontrasepsi yang reversible (dapat dikembalikan fungsinya)
dan bertahan dalam jangka waktu panjang
Jadi, Kemungkinan jika seseorang yang dilepas IUD-nya bisa memiliki kesempatan yang cukup baik untuk dapat memiliki keturunan kembali,
walaupun sampai saat ini belum ada penelitian yang membahas tentang berapa prosentasenya secara tepat.dan yang lebih penting adalah Kadar hormon dan fungsi kandungan Anda akan kembali secara normal dalam waktu yang tidak lama setelah dilakukan pelepasan IUD.
3 Hal Sederhana Yang Bisa Anda Lakukan Untuk Bisa Segera Hamil Setelah Iud
Istirahatkan Kelenjar Endokrin – Karena endokrin ini adalah
kelenjar penghasil hormon, sebaiknya diselingi dengan Fase istirahat pada
Kelenjar Endokrin dengan menghentikan atau melepas alat KB sekitar 1 sampai 2
Bulan.
Hindari Stress – Sebisa mungkin anda hindari stress yang
berlebih, karena akan berdampak pada ketidakseimbangan hormon.
Jaga Kondisi Tubuh – Lakukan olah raga secara rutin agar
tubuh anda tetap bugar, selain itu asupan gizi yang baik juga penting untuk
menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Sebaiknya Anda juga harus membaca pada artikel sebelumnya tentang Apa yang harus dilakukan untuk cepat hamil setelah KB untuk melengkapi pengetahuan ini.
Kesimpulannya Adalah…
Setelah penggunaan Alat kontrasepsi jenis spiral/IUD ini Anda masih memiliki kemungkinan yang besar untuk bisa mendapatkan keturunan lagi…
Baik itu IUD spiral atau hormonal, masing-masing memiliki efek samping yang berbeda, sebaiknya konsultasi dulu sebelum menggunakannya,
Harus diperhatikan juga bahwa tidak semua orang menggunakan
Alat kontrasepsi jenis Spiral ini, karena bisa membahayakan Rahim dan kesehatan
Anda.
Semoga bermanfaat…