Home

Jangan Asal Simpan ASI Perah, Ikuti Metodenya

ASI terbukti menjadi asupan nutrisi alami yang paling baik diberikan kepada bayi. Jikapun Anda adalah ibu bekerja, tak lantas menjadi rintangan untuk mengimbuhkan ASI setiap hari. Anda dapat memerahnya lantas menyimpan ASI Perah (ASIP) dengan baik agar manfaatnya tak berkurang.
Jangan Asal Simpan ASI Perah, Ikuti Metodenya
Jangan Asal Simpan ASI Perah, Ikuti Metodenya

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menyebutkan menyimpan ASIP terhitung berlaku bagi ibu yang memiliki bayi yang sehat dan tidak lahir secara prematur. Artinya, bukan hanya bayi prematur yang perlu ASIP. Bayi lahir normal dan sehat terhitung perlu asupan ASI yang memadai meski tak langsung menghisap puting ibunya.

Dalam menyimpan ASIP, sebaiknya menyimak model ASI, apakah ASI fresh atau ASI yang sudah dihangatkan. Selain itu menyimak terhitung aspek perubahan suhu maupun area penyimpanan ASIP, apakah di dalam lemari es atau freezer. Setiap aspek ini menentukan bagaimana perlakuan yang pas pada ASI. Termasuk durasi pas yang baik kapan ASIP masih layak dikonsumsi bayi dan kapan waktunya untuk dibuang. Berikut metode penyimpanan ASIP yang ideal:

ASI fresh


ASI yang baru saja diperah atau ASI segar, dapat bertahan jadi empat sampai 24 jam di dalam suhu area tertentu. Jika pas melahirkan, bayi belum dapat menyusu, Anda jangan kuatir atau panik. Cobalah perah ASI agar bayi mendapat tetap mendapat asupan kolostrum. Kolostrum berwujud cairan berwarna bening sampai jingga yang lengket dan kental hanya keluar selama beberapa hari sesudah persalinan. Hingga hari kelima sesudah persalinan, kolostrum masih aman disimpan selama 12-24 jam setiap kali perah di dalam suhu area kurang berasal dari 25 derajat Celsius.
Cara Menyimpan ASI Fresh
Cara Menyimpan ASI Fresh

Setelah lewat era memproduksi kolostrum, ASI matang bakal diproduksi payudara ibu. Jika Anda memerahnya lantas menyimpan di dalam suhu ruang, sebaiknya menyimak level suhu dan durasi pas penyimpanan yang aman. Jika Anda menyimpan ASIP di dalam suhu area 15 derajat Celsius, ASI aman dikonsumsi di dalam 24 jam. Sedangkan untuk suhu area 19-22 derajat Celsius ASI bertahan selama 10 jam. Suhu area 25 derajat Celcius, sebaiknya simpan ASI selama empat sampai delapan jam.

Jika ASI fresh disimpan di dalam kulkas dengan suhu 0-4 derajat Celsius, ASI dapat bertahan sampai 3-8 hari dan masih aman dikonsumsi. Jangan simpan ASI fresh di bagian pintu lemari es, namun simpan di bagian alam paling belakang. Bagian di dalam belakang lemari es umumnya paling dingin dan tidak terlampau dipengaruhi perubahan suhu.

Sementara  pas penyimpanan ASIP fresh di freezer tergantung model piranti tersebut. Jika disimpan di dalam freezer di lemari es satu pintu, ASIP aman dikonsumsi sampai dua minggu. Sedangkan untuk freezer pada lemari es dua pintu, pas penyimpanan dapat lebih lama, sampai 3-4 bulan. Apalagi jika disimpan di freezer spesifik dengan suhu terlampau dingin di bawah 18 derajat Celsius, ASIP aman disimpan sampai 6-12 bulan.

ASIP beku


Selanjutnya, jika ASI Perah sudah disimpan di dalam jangka pas spesifik di freezer, lantas ASI menjadi beku, cairkan di dalam lemari es sebelum saat dikonsumsi. Nah, ini disebut ASIP beku yang belum dihangatkan untuk diberikan kepada bayi. Simpan ASIP beku di dalam lemari es sampai dengan 24 jam saja. Lalu sebaiknya memberikan kepada bayi. Sedangkan batas maksimal penyimpanan ASI P beku di dalam suhu ruangan hanya empat jam saja. Jadi, jika Anda keluarkan ASIP beku berasal dari freezer dan menyimpannya di dalam suhu ruang, sebaiknya langsung mengonsumsi sesudah empat jam. Jika ASIP beku masih tersisa, jangan masukkan kembali ke di dalam freezer.
Cara Menyimpan ASI Perah
Cara Menyimpan ASI Perah

“Untuk mengindari ASIP terbuang sebab bersisa, sebaiknya simpan di dalam wadah sesuai persentase pemakaian. Takaran ini tidak sama pada setiap bayi, tergantung seberapa banyak mengonsumsi ASI pada bayi Anda,” kata Farahdiba Tenrilemba Jafar, Sekretaris Jenderal AIMI, pas workshop bertema “Breastfeeding Tips for Working Moms” beberapa pas lalu.

ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat


ASI Perah yang sudah dicairkan dengan air hangat sebaiknya langsung diminum. Anda terhitung dapat menyimpannya di dalam botol atau wadah lainnya di lemari es selama empat jam atau sampai jadwal minum ASIP berikutnya. Jangan masukkan kembali di dalam freezer.

Untuk menghangatkan ASIP, ikuti langkahnya tersebut ini:

* Gunakan ASIP dengan hari dan tanggal yang paling lama terlebih dahulu.

* Amati bau dan rasanya, jika jadi basi, untuk amannya jangan menggunakan ASIP tersebut.

* Cairkan ASIP beku dengan memindahkannya berasal dari freezer ke di dalam lemari pendingin, lantas simpan selama 12 jam sebelum saat diberikan kepada bayi.

* Hangatkan ASIP dingin dengan cara meletakkan botol atau wadah ASIP di di dalam mangkuk berisi air hangat, atau pegang wadah ASIP di bawah aliran air hangat.

* Jangan panaskan ASIP di atas kompor. Jangan terhitung merebus ASI perah yang sebelumnya Anda simpan di lemari pendingin atau freezer.

* Jangan panaskan ASIP di dalam microwave.

* Periksalah suhu ASIP yang sudah dihangatkan sebelum saat diberikan kepada bayi.

* Cicipi ASIP lebih dahulu sebelum saat diberikan kepada bayi. Mencicipi ASI perah terhitung dapat membantu ibu mengenali apakah ASIP sudah basi atau masih aman dikonsumsi.

“Karena ASI tidak berwujud homogen,  kalau disimpan cenderung untuk terjadi sistem pemisahan, di mana lemaknya bakal naik ke atas dan membentuk susunan krim. Jadi, memadai kocok secara perlahan-lahan sebelum saat diberikan kepada bayi,” jadi Diba.

ASIP yang sudah diminum


Inilah pentingnya menyimpan ASIP sesuai persentase pemakaian. Karena jika Anda menyimpan di dalam wadah yang melebihi persentase penggunaan, jika tersisa,  ASI perah mesti dibuang. Jangan menyimpan sisa ASIP yang sudah diminum bayi berasal dari botol yang serupa di di dalam lemari es dan freezer.

Wadah penyimpanan ASIP yang aman


Untuk menentukan wadah penyimpanan ASIP, sebaiknya menggunakan botol kaca dengan tutup yang rapat. Pilihan lainnya adalah botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras, tembus pandang, dan membawa tutup yang rapat.

“Botol kaca lebih direkomendasikan sebab sisa ASI cenderung tidak melekat pada botol kaca dibandingkan botol plastik,” tahu Diba.

ASIP terhitung aman disimpan di dalam kantong plastik khusus, atau lebih simple kembali kantong plastik makanan. Namun pastikan, kantong plastik makanan tersebut terkandung label food grade.